Rabu, 01 Juni 2016

Prakarya dan Kewirausahaan


A.    Proses Produksi Pembenihan Ikan Lele

1.     Bahan Pendukung Pembenihan Ikan Lele
Bahan yang digunakan dalam pembenihan ikan lele bergantung pada proses pembenihan, yaitu persiapan sarana dan prasarana (media pemijahan indukan), pemeliharaan induk, pemijahan/pembenihan, penetasan telur, dan pemeliharaan larva dan benih.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2enXSv0Zk83iqtJrfPKuYFlJ-8n8bn3jhyphenhyphengUmw6j8lOHqvMJNzhZ-3ez3s8_osDo6LurFO5PExI_uP88bxIbWZDRvGn0GwrzFXyg1KNbP3I8DQLa03s68BtS1_4hGH9SvbR11K1nMtkc/s1600/pembenihan+ikan+lele.PNG

Induk ikan lele dan pakan merupakan bahan yang paling perlu diperhatikan agar proses produksi dapat berlangsung dengan baik. Beberapa persyaratan dalam memilih bahan (induk ikan, pakan ikan, dan lain-lain) diantaranya:
a.    Ikan yang dipilih sebaiknya yang mudah dipelihara, atau jika usaha tersebut adalah pembenihan ikan, sebaiknya ikan yang dipilih adalah jenis yang mudah dalam pemijahan, serta diharapkan dalam pelaksanaannya cukup menggunakan peralatan yang sederhana sehingga biaya produksi lebih ringan.
b.    Bahan baku yang disediakan harus berkualitas karena untuk memperoleh suatu produksi yang baik, dibutuhkan bahan baku yang baik pula.
c.    Bahan baku yang disediakan hendaknya yang mudah didapatkan di sekitar tempat usaha, agar proses produksi tidak terhambat.
d.    Bahan baku yang tersediah hendaknya yang relatif murah.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNZqf6soa4xliWwv1I84RcdAyKMRoptCgVBNJdixUX-R6Qcun_2JTZl_5HYB79WrtO168xmxdlWJyjs0O08z8DFvaf5OE8ivOhfk0_LrslVQQMAoxwBxYAmr7cF43Akxg6_bExmdBrLd8/s1600/%2528a+.+Tabung+oksigen%252C+b.+pompa+listrik+atau+aerator%2529.PNG
a = tabung oksigen , b = pompa listrik/aeratora

2.     Alat Pendukung Pembenihan Ikan Lele
Peralatan yang digunakan dalam proses pembenihan ikan lele diantaranya:
a.    Peralatan pengadaan air bersih seperti pompa air atau pompa celup.
b.    Peralatan pengukuran kualitas air seperti DO meter, pH-paper Universal, konduktiviti meter, termometer, dll.
c.    Peralatan dalam proses pemijahan ikan lele seperti kakaban.
d.    Peralatan dalam pendederan benih ikan lele seperti blower atau aerator (untuk suplai oksigen).
e.    Peralatan pemanenan atau penyortiran benih ikan lele seperti seser.
f.     Peralatan pengemasan benih ikan lele seperti plastik, styrofoam, dan tabung oksigen.

3.     Proses Pembenihan Ikan Lele
a.      Proses Pembenihan Ikan Lele
Pembenihan adalah suatu tahap kegiatan dalam budidaya yang sangat menentukan tahap kegiatan selanjutnya yaitu pembesaran. Berikut merupakan diagram alir proses produksi pembenihan ikan konsumsi mulai dari persiapan sarana dan prasarana sampai pemeliharaan larva dan benih.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkt9m1o5vEAoTYYr1U4irjPZpzrrbajYPyNSg3DaIib36vyLx77LxqWaQdIf5-k04VljGVEth_EGwQZ-R6tp8VsmE1Fg3DAVqrfBHdYcJMz0sAP2LcSQXZxTdaDsVrap6TG0hM5pfUKjs/s1600/Diagram+alir+proses+pembenihan+ikan.PNG
Dalam kegiatan pembenihan ikan konsumsi khususnya ikan lele, perlu diperhatikan beberapa hal agar memenuhi standar produksi yaitu seperti berikut.

1)   Persiapan sarana dan prasarana (media pemijahan indukan)
Dalam pemijahan indukan ikan, langkah utama yang harus dilakukan adalah persiapan kolam. Kolam yang digunakan dapat terbuat dari terpal, fiberglass, kolam semi permanen, dan permanen (tembok bersemen). Pastikan kolam yang akan digunakan bersih agar anakan ikan yang baru menetas tidak terkontaminasi penyakit.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMeHHqKvTAgeFPwkEyJy_vxG2EnUYnaP6t1UcdRAA7RoIB12Egrrucohz2TVFnFk-cE8H9inJCZWZcejwxXWwoawa0h3ohq98hcjSZTS4SDRiFMCtsDeDHXnD1KsVlvnzcS4O0I6VB02z_/s1600/010820122399.jpg     Description: https://ecs7.tokopedia.net/img/product-1/2015/7/1/499628/499628_3f9c9956-27b1-4eb3-9450-5491febb1bc2.jpg
a.    Kolam terpal persegi                        b. Kolam terpal lingkaran

              Description: http://www.bibitikan.net/wp-content/uploads/2013/06/budidaya-ikan-nila-pada-kolam-tanah.jpg
c.      Kolam alami


2)   Pemeliharaan Induk
Pemeliharaan Induk bertujuan untuk menumbuhkan dan mematangkan gonad (sel telur dan sperma). Penumbuhan dan pematangan dapat dipacu dengan pendekatan pengendalian kondisi lingkungan, pakan berkualitas, dan hormonal. Ciri-ciri induk lele siap memijah adalah calon induk jantan dan betina terlihat mulai berpasang-pasangan dan kejar-kejaran.

a)        Ciri-ciri Induk Lele Jantan
(1)     Kepalanya lebih kecil dari pada kepala induk lele betina.
(2)     Warna kulit dada agak tua jika dibandingkan dengan kulit dada induk lele betina.
(3)     Urogenital papilla (kelamin) agak menonjol, memanjang ke arah belakang, terletak dibelakang anus, dan warna kemerahan.
(4)     Gerakannya lincah, tulang kepala pendek dan agak gepeng (depress).
(5)     Perutnya lebih langsing dan kenyal jika dibandingkan dengan perut induk lele betina.
(6)     Kulit lebih halus dibandingkan dengan kulit induk lele betina.

b)        Ciri-ciri Induk Lele Betina
(1)     Kepalanya lebih besar dibandingkan dengan kepala induk lele jantan.
(2)     Warna kulit dada agak terang.
(3)     Urogenital papilla (kelamin) berbentuk oval (bulat daun), berwarna kemerahan, lubangnya agak lebar, dan terletak dibelakang anus.
(4)     Gerakannya lambat, tulang kepala pendek dan agak cembung.
(5)     Perutnya lebih besar dan lunak.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjO_B8TMRQpRfR_HB5c-8TXiRVhAaryqpEmAVyCQgZi5JV-_XVkGM63K0eLkL7Z0HUzC1LNkE-t6liUvquwqaxBPKjXGRl7dkD72Jr8Fw4GpdEVPPxo_nflTCYZddb_W9F5pD9_HBup3sI/s1600/Cara-Membedakan-Lele-Jantan-dan-Betina.jpg

c)        Syarat Induk Lele yang Baik
(1)     Kulit induk lele betina lebih kasar dibandingkan dengan kulit induk lele jantan.
(2)     Induk lele diambil dari lele yang dipelihara dalam kolam sejak kecil supaya terbiasa hidup di kolam.
(3)     Berat badannya berkisar antara 100 – 200 gr, bergantung pada kesuburan badan dengan ukuran panjang 20 – 25 cm.
(4)     Bentuk badan simetris, tidak bengkok, tidak cacat, tidak luka, dan lincah.
(5)     Umur induk jantan >7 bulan, sedangkan induk betina berumur >1 tahun.
(6)     Frekuensi pemijahan bisa satu bulan sekali, dan sepanjang hidupnya bisa memijah lebih dari 15 kali dengan syarat apabila makanannya mengandung protein yang cukup.

3)      Pemijahan/Pembenihan
Pemijahan/Pembenihan adalah proses pembuahan telur oleh sperma. Telur dihasilkan oleh induk betina dan sperma dihasilkan oleh induk jantan. Induk betina yang telah matang gonad berarti siap melakukan pemijahan. Proses pemijahan/pembenihan dapat berlangsung secara alami dan buatan.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr7QX4s8A-31os2J_hGpOp6JtlMZyZ_dVDe6FGZL0XwB5dzDINc6seHRh1ENBXARdqnmuU_ZYFzAERfWG2cQRhZrZ1kfkLHX9Z1K928QvnQSGP2ltNwueuOrfskPVNevAmF7KL_MmdI3k/s1600/proses+pemijahan+lele.PNG

a)   Pembenihan Alami
Pembenihan alami dilakukan dengan cara menyiapkan induk betina sebanyak 2 kali jumlah sarang yang tersedia dan induk jantan sebanyak jumlah sarang atau satu pasang per sarang. Tata caranya sebagai berikut.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9PDzclznOu9c5rnGfMqoZbsaiAmBreFdt7cmDcqnd26UNWAXrZjbT-qTdy16g61L1i0zdwA352B4SUS0Uc3l25veKImD4pqT8S3ejyG-4dvcY2nsrJR7g0nl5b_8Jzvx12C6xF1wuLT4/s1600/pembenihan+lele+alami.PNG
b)   Pembenihan Buatan

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD_m8KleUOr3GiFOT6XMXB9Qsvj7JATxlJY1qYFBUP26qul2oibIUl70CgApsVOxLjw3th4w6YaPa5Ki6u60ULlVEGTAaeIpDXcUmRY98OSu03_qIkclgdUB2eDSw87res0W6LwCggWKU/s1600/pembenihan+buatan+lele.PNG

4)      Penetasan Telur
Penetasan telur bertujuan untuk mendapatkan larva. Telur hasil pemijahan diambil dari bak pemijahan, kemudian diinkubasi dalam media penetasan/wadah khusus (wadah penetasan). Wadah ini berbentuk bak, tangki, akuarium, dan kolam atau ember berukuran besar.

5)      Pemeliharaan Larva dan Benih
Pemeliharaan larva merupakan kegiatan yang paling menentukan keberhasilan usaha pembenihan karena sifat larva merupakan stadium paling kritis dalam siklus hidup biota budidaya, termasuk tahapan yang cukup sulit.

B.     Pengemasan Ikan Konsumsi

Ada dua metode pengemasan yang biasa dilakukan untuk transportasi benih ikan agar dapat hidup sampai tujuan, yaitu metode tertutup dan terbuka.

1.       Metode Tertutup
Pengemasan sistem tertutup yaitu pengemasan ikan hidup dengan menggunakan tempat atau wadah tertutup, udara dari luar tidak dapat masuk ke dalam media tersebut. Pengemasan dengan metode ini dapat dilakukan pada pengangkutan jarak jauh dalam waktu relatif lama. Alat pengangkut dapat menggunakan kantong plastik yang diberi media air dan oksigen. Teknik pengemasan sistem tertutup dilakukan dengan cara:
a)      Menyiapkan kantong plastik polietilen
b)      Mengisi kantong plastik dengan air bersih dan benih ikan
c)      Kemudian mengeluarkan dari kantong plastik dengan tujuan untuk menghilangkan karbon dioksida, dan dilanjutkan memasukkan oksigen dari tabung ke dalam plastik sampai volume udara 1/31/4 bagian
d)      Setelah pengisian oksigen, mulut kemasan diikat secara rapat dengan karet gelang
e)      Plastik berisi benih ikan yang sudah siap, kemudian dimasukkan dalam sterofoam sehingga tidak mudah pecah dan mudah diangkut.

Description: http://marisukses.com/wp-content/uploads/images-27.jpg              Description: http://www.nabilafarm.com/wp-content/uploads/2015/04/6.pengemasan-benih.jpg
  a = pemberian oksigen dalam                    b = pengemasan menggunakan
        kemasan plastik                                          sterofoam

Terdapat kelebihan dan kekurangan dari metode pengemasan tertutup.
Kelebihannya antara lain :
a)      Media air tahan terhadap guncangan selama pengangkutan
b)      Dapat dilakukan untuk pengangkutan jarak jauh (dengan pesawat terbang)
c)      Memudahkan penataan dalam pemanfaatan ruang selama pengangkutan

Kekurangannya antara lain :
a)      Media air tidak dapat bersentuhan dengan udara langsung (tidak ada difusi oksigen dari udara) sehingga tidak ada suplai oksigen tambahan
b)      Tidak dapat dilakukan pergantian air
c)      Memerlukan kecermatan dalam memperhitungkan kebutuhan oksigen dengan lama waktu pengangkutan.

2.       Metode Terbuka
Pengemasan dengan metode terbuka, yaitu pengemasan ikan hidup yang diangkut dengan wadah atau tempat yang menggunakan media air yang masih dapat berhubungan dengan udara bebas. Pengemasan metode terbuka dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat yang tidak memerlukan waktu lama. Alat pengangkut berupa drum, plastik, peti berinsulator, dll. Setiap wadah dapat diisi air bersih ± 15 liter untuk mengangkut sekitar 5.000 ekor benih ukuran 3-5 cm (disesuaikan dan bergantung pada alat pengangkut). Pengemasan metode terbuka dilakukan dengan cara memuasakan benih ikan terlebih dahulu agar laju metabolisme dan ekskresinya dapat berkurang pada saat pengangkutan sehingga air tidak keruh oleh kotoran ikan (untuk pengangkutan >5 jam). Tahapan pengemasan ikan selama transportasi, yaitu :
a)      Siapkan wadah
b)      Masukkan air dan benih ke dalam wadah
c)      Berikan peneduh diatas wadah agar benih ikan tidak mengalami stres pada temperatur tinggi.
d)      Jumlah padat penebaran bergantung pada ukuran benih dengan ukuran 10 cm dapat diangkut dengan kepadatan maksimal 10.000/m3 atau 10 ekor/L
e)      Setiap 4 jam sekali, ganti semua air di tempat yang teduh

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirT72AQmrHU8nn9ChaBDatRzlz1sRCdq3dFZCP8n1M3K0qdtyJT-NUyW0FckGeDSLnw3GhBwsaGzfCFIQ3d8l7-CcZYgKUqrqASMcM5G5OrL03zudxu-x73MO9pSKy1qlbbsdv4me6Rpg/s1600/penyortiran+benih+dan+pengiriman+benih.PNG
a                                           b                                          c    
(a = penyortiran benih, b = drum penyimpanan benih, c = truk pengiriman benih)          
Terdapat kelebihan dan kekurangan dari metode pengemasan terbuka.
Kelebihannya antara lain :
a)        Difusi oksigen melalui udara ke media air masih dapat berlangsung
b)        Dapat dilakukan penambahan oksigen melalui aerator
c)        Dapat dilakukan pergantian air sebagian selama perjalanan
Kekurangannya antara lain :
a)        Dapat menimbulkan stres pada ikan
b)        Tidak dapat dilakukan untuk pengiriman menggunakan pesawat terbang

c)        Metode ini sangat cocok untuk pengiriman ikan ukuran konsumsi melalui darat/laut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar